Jumat, 20 April 2018

Dilanmu bukan Dilanku Review film Dilanku 1990


Dilanmu bukan Dilanku
Review film Dilanku 1990
Oleh: Kinof

Sebenernya ini hanya reaksi atas film Dilan. Film yang sempat booming beberapa waktu lalu tapi saya baru tonton. Film yang banyak ditunggu-tunggu kawula muda. Film yang kebanyakan orang bilang bikin baperlah, sedihlah, bahkan beberapa wanita menginginkan punya pacar seperti Dilan.
Tunggu, saya mau bahas judul review tulisan ini dulu. Kenapa begitu judulnya? Sungguh, saya tidak mengingingkan sosok kekasih seperti Dilan hehe… Makanya, buat kamu kamu ajadeh Dilannya ^^
Ya. Kita mulai.
Film ini tidak jauh beda dengan novelnya. Sasaran film ini tentunya untuk para remaja terutama ukuran anak SMA. Film yang bergenre romantic ini cukup popular dikalangan remaja. Film yang menurut saya cukup membuat remaja mengawang-ngawang. Kata-kata yang dilontarkan Dilan yang diperankan Iqbal ini sebenarnya kata-kata sederhana. Misalnya saja “Jangan rindu, berat. Biar aku saja.” atau “Jangan pernah bilang ada yang menyakitimu, besoknya orang itu akan menghilang.” atau kata-kata lainnya.
Film ini diangkat dari novel Dilanku 1990, novel jilid pertama dari tiga jilid. Di mana novel ini menceritakan kehidupan percintaan remaja dari sisi perempuannya yaitu Milea. Menurut saya, film ini menjadi hits karena novelnya yang telah banyak dibaca itu. Novel remaja yang isinya mengenai percintaan yang dikemas sederhana namun ngena dihati. Saya salah satu pembaca novel tersebut.
Setelah menonton film ini sebanyak dua kali, saya tetap tidak mendapatkan sesuatu yang greget di dalam film ini. Malah saya lebih senang terhadap cerita yang ada dinovel. Mungkin karena pemain dalam film ini tidak menggambarkan sosok yang sebenar-benarnya tokoh di dalam novel. Sehingga film ini terkesan biasa.
Film yang berdurasi kurang lebih 100 menit ini telah mencakup satu novel Dilan karya Pidi Baiq. Saya kira akan ada Dilan 2 mengingat film ini hanya menggarap satu novel saja. Jadi, bagi yang belum menonton film ini silakan ditonton dulu yah. Film yang cukup menghibur karena ceritanya ringan. Saran saya sebaiknya film ini ditonton untuk usia 16 tahun ke atas, yah sekitar kelas 10 SMA mengingat film ini bergenre percintaan.

Entri yang Diunggulkan

Stephen Edelston Toulmin

 Sumber: google.com Tidak asing lagi seorang tokoh dunia yang sangat berpengaruh karena telah menyumbangkan ilmunya. Dia ada...